[Review Film Netflix] A Beautiful Life (2023) - Perjuangan Elliot Si Nelayan Muda Menjadi Musisi Profesional



Premis Film A Beautiful Life (2023) :  


Elliott, seorang nelayan muda dengan suara yang luar biasa, mendapat kesempatan seumur hidup ketika dia ditemukan oleh manajer musik terkenal yang sukses, Suzanne. 


Suzanne segera memasangkan Elliott dengan putrinya yang terasing dan produser musik, Lilly. 


Dalam perjalanannya untuk menjadi seorang bintang, perjuangan dari masa lalu tidak hanya mengancam terobosan besarnya, tetapi juga cinta yang mulai tumbuh dengan Lilly.


❤️❤️❤️


✅️ Biodata Film : 


Judul film : A Beautiful Life

Genre film : Drama, Musik, Percintaan

Bahasa Asli: Denmark

Direktur: Mehdi Avaz

Produser: Julie Rix Bomholt, Anna Malmkjær Willumsen

Penulis: Stefan Jaworski

Tayang Perdana (Streaming): 1 Juni 2023

Durasi: 1 jam 39 menit

Production Co: Den Vestdanske Filmpulje, Rocket Road Pictures, SF Studios Production AB


Pemain Film A Beautiful Life (2023) : 

  • Christopher Nissen sebagai Elliott
  • Inga Ibsdotter Lilleaas sebagai Lilly
  • Christine Albeck Børge sebagai Suzanne
  • Ardalan Esmaili sebagai Patrick
  • Sebastian Jessen sebagai Oliver
  • Paw Henriksen sebagai Jesper
  • Jonathan Harboe sebagai Dennis

Tonton Film A Beautiful Life di aplikasi Netflix

Rating film : 9/10 🌟


❤️❤️❤️


Sinopsis Film A Beautiful Life (2023) : 


Elliot, seorang nelayan yang tinggal sendirian di kapal tua milik orang tuanya. Ia sudah yatim piatu sejak kecil dan tak memiliki saudara. 


Hidupnya dihabiskan untuk bekerja sebagai nelayan untuk menyortir udang lobster. Namun, ia sangat mencintai musik. Baginya, musik yang indah mampu membuatnya bertahan hidup.


Pertemuan Takdir Tak Terduga di Cafe :


Suatu hari, Elliot menerima tawaran dari Oliver, teman lamanya, untuk mengiringi main gitar di pertunjukan cafe. Oliver membayar Elliot untuk menemaninya, meskipun hanya dibayar 2000 kroma. 


Masalah muncul saat Oliver mendadak berhenti menyanyi saat Suzane, manager musik terlihat tidak tertarik dengannya.  Lagu yang dinyanyikan Oliver terasa biasa saja, tidak ada sesuatu yang menggugah jiwa pendengarnya. 


Situasi panggung mendadak menjadi canggung. Sepi dan sunyi. Petikan gitar masih dimainkan oleh Elliot. Dan tanpa sadar, Elliot mulai melanjutkam lirik lagu yang dinyanyikan Oliver. 


Suara Elliot yang indah menggema di udara. Orang-orang mulai bertepuk tangan saat lagu selesai dinyanyikan. Termasuk Suzanne, manager musik yang sedang mencari talenta penyanyi baru. 


"Semua kesalahanku menuntunku kepadamu. 

Ingat, kau memberitahuku, penyesalan hanya untuk orang bodoh. 

Gagal total seperti biasanya. 

Semua kesalahanku menuntunku kepadamu. 

Aku mengacaukannya.

Tapi penyesalan itu untuk orang bodoh.

Sekarang aku mengagungkan kesalahanku karena itu menuntunku kepadamu.

Ya, itu menuntunku kepadamu."

 


Pertunjukan selesai, Elliot bersiap untuk pulang. Namun, sebuah insiden terjadi saat Oliver bertengkar dengan seorang lelaki yang menagih hutang padanya. 


Alih-alih pulang dengan aman, Elliot justru mengorbankan dirinya demi menolong Oliver yang hampir dibunuh. Ia memukul lelaki yang menyerang sahabatnya itu hingga babak belur. Elliot pun ditangkap polisi dan masuk penjara semalam. 


Suzanne yang merasa kasihan pada Elliot menjamin uang agar lelaki itu bisa dibebaskan dari penjara. Selain itu, Suzanne juga menawari pekerjaan pada lelaki itu. Bayarannya, 10000 kroma seminggu. Sungguh menggiurkan, kan?


Elliot Memproduksi Lagu Bersama Lilly dan Suzanne :


Elliot hanya perlu datang ke rumah Suzanne untuk belajar mengasah bakatnya dalam bermusik. Ia juga mengenalkan Elliot dengan Lilly, putrinya.  Lilly menjadi produser dari lagu-lagu yang akan diproduksi oleh Elliot di studio musik itu. 


Masalah muncul saat Elliot merasa belum yakin dengan bakat bermusiknya. Setelah lirik lagu tercipta, rasanya masih ada yang belum dimiliki Elliot. Sebuah keyakinan dalam memainkan musik secara alami dan bermakna. 


Elliot masih memainkannya dengan setengah hati. Seolah bakat musiknya hanya ala kadarnya. Lilly ingin mengasah bakat Elliot. Pelan-pelan lagu-lagu terbaik pun dihadirkan di studio musik itu. 


Elliot dan Lily


Elliot Memulai Tour Musiknya dan Kepopuleran Lagunya Terkenal hingga London


Musik Elliot diperdengarkan oleh managernya dan promotornya pada dunia melalui platform musik seperti Youtube dan Tiktok. 


Kepopuleran lagu-lagu Elliot pun mulai didengungkan di mana-mana. Lelaki itu mulai tour ke berbagai daerah bersama timnya. Ia memiliki banyak fans yang siap berbagi kebahagiaan melalui musik yang dimainkannya. Namun, masalah mulai muncul saat Oliver menagih hutang kebaikan pada Elliot. 


Menurut Oliver, Elliot harus bertanggung jawab karena ada kata-kata miliknya yang dipakai dalam lirik lagu yang diproduksi. 


Selain itu, Oliver bilang bahwa jika tidak karena dirinya, bakat Elliot tidak akan pernah ditemukan oleh Suzanne. Namun, lihatlah kenyataannya sekarang. Hidup Elliot sebagai pemusik adalah hidup yang diidamkan oleh Oliver. 




Masalah Hutang Budi Elliot pada Oliver yang Membuat Makin Rumit : 


Oliver mau dirinya dimasukkan dalam project lagu itu, meskipun hanya 1 lagu saja. Namun, lagu yang dinyanyikan Oliver tetap saja terasa hambar. 


Lilly tidak suka dengan kehadiran Oliver. Suzanne pun menolak Oliver dan mengusirnya dari studio. 


Well... Karena marah dengan kejadian itu, kapal milik Elliot dibakar hingga tak bersisa oleh Oliver. Selain masalah Oliver, Elliot harus berhadapan dengan masalah lain yang lebih rumit.  


Kabar Lilly yang sedang hamil disampaikan pada Elliot. Mereka memang saling mencintai satu sama lain dan berbagi cerita hidup. Sayangnya, Elliot merasa belum siap untuk menjadi seorang ayah. Ia menolak kehadiran anak itu. 


Lalu, masalah lain muncul. Bagaimana nasib debut perdana Elliot dalam acara televisi di London?


❤️❤️❤️


Review Film A Beautiful Life (2023) : 


Film A Beautiful Life terbilang baru rilis yaitu mulai tanggal 1 Juni 2023 di aplikasi Netflix. Sekarang sudah ditonton para penonton di berbagai negara melalui jaringan Netflix global. 


Saya tertarik nonton film A Beautiful Life ini karena penasaran, soalnya masuk list 10 Movie of The Day Netflix Indonesia. 


Pas ditonton ternyata film ini berasal dari Denmark, dengan bahasa asli Danish, namun ada juga bahasa Inggris untuk dubbingnya. Well... saya pilih nonton pakai dubbing bahasa Inggris dengan subtittle bahasa Indonesia. 


Apakah film A Beautiful Life ini bagus dan layak ditonton? Yes. Bagus banget!


Saya akui film A Beautiful Life ini bagus dari segi penggarapannya yang nggak main-main. Bahkan, terasa sekali nuansa dermaga di mana Elliot bekerja sebagai nelayan. Dia harus banting tulang buat bekerja selama ini sebagai nelayan yang bantuin di kapal milik orang lain. 


Elliot mengalami banyak masalah sebelum bertemu dengan Suzanne dan Lily, yang menemukan bakat bermusiknya. 


Elliot bersahabat dengan Oliver. Nah, cowo ini tuh agak bermasalah ya. Soalnya dia suka seks bebas, berhutang, taruhan, dan kadang ngajakin Elliot main musik juga. Bahkan, lingkungan Elliot juga terbilang nggak sehat. 


Bayangin aja, udahlah temen-temennya pada hobi mabuk, duit baru dapet dari kerja seharian, eh... malah dipakai buat taruhan. Wkwk. Geblek banget sih. 🙄😤


Makanya waktu Elliot ditawari buat kerjasama dengan Suzanne, bos di kapalnya malah bilang,


"Udah kamu terima aja. Kamu nggak mungkin kan menghabiskan waktu seumur hidup dengan menyia-nyiakan bakatmu. Aku nih udah 60 tahun, kalau aku jadi kamu, ya mending terima tawaran itu, dan nggak berakhir jadi nelayan aja." 


Intinya sih, mumpung Elliot masih muda dan bisa bekerja di bidang lain yang disukainya, kenapa nggak coba aja?


Film A Beautiful Life ini mengisahkan gimana perjuangan Elliot buat jadi pemusik profesional. 


Awalnya dia canggung banget. Bagi Elliot, musiknya hanya untuk dirinya sendiri. Jadi kayak minder gitu. Walau aslinya suaranya bagus banget, gaiiisss. Asli, nggak bohong. Haha


Elliot dan Lily saling jatuh cinta,  bukan hanya karena mereka sama-sama kerja bareng sebagai penyanyi dan produser musiknya. Tapi, Elliot menemukan kenyamanan karena Lily bisa paham bagaimana hidup yang ingin dijalaninya.



Elliot dan Lily di kapal tua milik ortunya



Lily juga kesepian, sama seperti Elliot yang ditinggal mati ortunya. Lily malah melihat kematian ayahnya di depan matanya. 


Bagi Lily yang saat itu baru berumur 8 tahun, rasanya kayak dunianya runtuh waktu lihat ayahnya bunuh diri terjun dari balkon hotel. 


Yang bikin Lily sedih itu karena ibunya nggak mau nerima telepon dari resepsionis hotel waktu ayahnya meninggal. 


Tanda tanya besar tentang masalah ini pun masih terbawa hingga Lily dewasa. Rasanya, Lily kayak nggak suka sama ibunya. Soalnya, buat Lily, ayahnya itu segalanya. 


Kok bisa-bisanya ibunya nggak mau angkat telepon waktu ada kabar ayahnya terjun dari balkon hotel?


Yaaa...  Ternyata.... ada masalah yang lebih berat sih. 🥺🥺🥺 *nggak bisa spoiler yaaw*


Lily juga marah sama ibunya karena ayahnya serasa direnggut paksa dari hidupnya. 





Selama hidup, ayahnya nggak pernah peduliin Lily. Lily sering ikut world tour buat nemenin ayahnya kemana aja, pas ada acara nyanyi di mana, dia ngikut sama ibunya. Tapi, di saat Lily harusnya ultah, ayahnya justru sibuk dengan musik.  Ayahnya juga nggak pernah menyanyikan lagu untuk Lily. Hiks, so sad. 🥺


Lily juga nggak mau Elliot diperlakukan sama seperti ayahnya oleh Suzanne. Ibunya itu seperti manager musik yang ambisius dan haus popularitas. 


Suzanne selalu menganggap profesionalitas di atas segalanya. Yaps... bahkan jika musisinya bisa menghasilkan uang lebih banyak, maka musisi itu dianggap mesin pengeruk kekayaan.


Makanya waktu Lily kerja dengan Elliot, ia ingin memberi kebebasan pada talentnya untuk menciptakan musik terbaik sesukanya saja. Nggak perlu dipush segitunya, karena yang penting musiknya bagus dan bisa berkarya seperti pemusik lain.


Lily pernah bilang sama Elliot gini : 


"Untuk siapa kamu bernyanyi?
Lagu tak tercipta sendiri. 
Lagu menjadi hidup di antara dua orang.
Satu orang bernyanyi dan satu mendengarkan.
Entah di sini, di studio, atau di stadion yang dipenuhi ribuan orang.
Kita tak bernyanyi untuk kekosongan. Kita memilih orang atau... bayangkan, kita bernyanyi pada seseorang, untuk seseorang.
Jika kita tak bernyanyi untuk seseorang, semuanya sia-sia. Lagu itu tidak hidup. Kita tidak ada."





Menurutku, kalau kamu suka dengan film musikal romantis seperti A Star is Born atau Begin Again, maka kemungkinan kamu cocok dengan film A Beautiful Life, yang sekarang tayang di Netflix. Ini film drama musikal dari Denmark yang heartwarming banget. Mengisahkan perjuangan seorang nelayan buat jadi penyanyi terkenal dan lagu-lagunya easy listening banget. 


Waktu nonton film ini, saya jadi membayangkan Suga BTS alias Min Yoongi yang juga jadi penyanyi dan produser musik Korea. Ternyata gini ya kerjaan produser tuh. Hehe. 


Kalau yang lain sibuk liburan, produser mana bisa libur. Haha. Harus rajin kontak penyanyi, utak atik lagunya biar lagunya makin keren dan bisa mengarahkan potensi bermusik penyanyinya. 


Bikin lagu juga nggak gampang, bisa seharian bengong di pantai, ke hutan, begadang di studio, dll. Haha. Ya, namanya juga bikin musik, harus rajin cari inspirasi lagu biar makin banyak karya yang dihasilkan. Hehe


Premis film A Beautiful Life ini sederhana sih, bagaimana para tokohnya menemukan arti kebahagiaan dan keindahan hidup dalam bermusik. Apalagi, sebagai seorang pemusik sering identik dengan stress dan star syndrome yang bisa saja malah menjadi bumerang bagi penyanyi tersebut. 


Soalnya.... banyak kan ya, pemusik yang karirnya tamat karena masalah hidupnya banyak dan bisa membuat depresi. Bahkan kadang ada yang pakai narkoboy, kecanduan minum atau mabuk, dan mengalami masalah mental health lainnya.


Sebagai penyanyi, Elliot sudah menemukan arti bermusik untuk dirinya. Ia jadi tahu bahwa musik tak akan memisahkan dirinya dengan keluarga, sebagaimana ia menyayangi Lily dan musik. 


Dunia mereka akan tetap indah dengan keluarga dan musik dalam hidup, tanpa perlu memilih satu sama lain. Karena musik dan keluarga saling melengkapi. 


Jadi ingat kalimat bijak yang bilang bahwa, 


"The key to a beautiful life is to find happiness in the little things every day."


Nah, Lily dan Elliot sudah menemukan arti kebahagiaan hidup yang ingin mereka jalani. Btw, lagu-lagunya bagus banget, apalagi sesuai dengan suasana yang dibangun dalam adegan di filmnya. 


Happy watching ya! 


Overall, rating film : 9/10 🌟


Komentar

Postingan Populer