Webinar Berita KBR : Pentingnya Chilling dan Healing Bagi OYPMK Untuk Membantu Kesembuhan

Pasien Kusta, OYPMK dan stigma negatif yang dirasakannya


Pernah nggak sih ngalami hal buruk lalu susah dilupain dan membuat hari-hari yang dijalani menjadi berat? Pasti ada rasa trauma yamg mendalam ya. Bagi yang pernah mengalami trauma, hal itu bisa disembuhkan dengan healing. 


Nah, bagaimana jika pasien penyakit kusta yang pernah mengalami sakit fisik dan berpengaruh pada mentalnya. Apakah butuh healing juga? 


Sakit fisik bisa disembuhkan dengan obat-obatan dari dokter, namun bagaimana cara pasien kusta dan OYPMK bisa bangkit dari sakit psikis?

Pasien kusta dan stigma negatif yang dirasakannya


Pasien kusta adalah istilah yang mengacu pada orang yang didiagnosis dengan penyakit kusta. Penyakit kusta adalah infeksi bakteri yang ditularkan melalui kontak langsung dengan kulit atau cairan tubuh orang yang terinfeksi. 


Penyakit kusta ini dapat menyebabkan kerusakan permanen pada kulit, sistem saraf, dan persendian, bahkan hingga menjadi disabilitas. Para pasien kusta sering mengalami stigma negatif yang membuat mereka merasa tidak aman dan tidak nyaman.


Penyakit kusta ini telah ada sejak berabad-abad lalu dan memiliki dampak yang merugikan bagi siapa saja yang terkena penyakit ini. Kusta adalah penyakit menular yang disebabkan oleh Mycobacterium leprae atau Mycobacterium lepromatosis. 


Penyakit ini menyebabkan kerusakan saraf, kulit, dan jaringan lunak. Kondisi ini dapat menyebabkan kecacatan fisik dan mental yang permanen. Kini sudah ada obat untuk penyakit kusta, asal rutin check up dan rajin minum obat bisa sembuh hingga bisa beraktivitas lagi. 


Kusta masih merupakan masalah kesehatan di seluruh dunia. Meskipun terdapat upaya untuk mengendalikannya, penyakit ini masih ditemukan di banyak negara, termasuk Indonesia.


Ruang Publik KBR : "Chilling-Healing Bagi OYPMK, Perlukah?"


Stigma negatif yang ditujukan pada pasien kusta dan OYPMK mencerminkan ketidakadilan sosial yang berlaku di masyarakat. Pasien kusta dan OYPMK sering mengalami diskriminasi dan dijauhi oleh orang lain.


Materi Berita KBR kali ini akan dibahas dalam Ruang Publik KBR bersama NLR Indonesia bertema "Chilling-Healing Bagi OYPMK, Perlukah?". Materi acara ini disiarkan melalui live YouTube di channel Berita KBR 14 Desember 2022. 


Kita akan membahas tentang seberapa penting chilling dam healing bagi OYPMK dan apa yang dibutuhkan dalam proses healing tersebut?


Dalam acara KBR kali ini, telah hadir dua pembicara, yaitu:


  • Donna Swita - Executive Director Intitute of Women Empowerment (IWE)
  • Ardiansyah - OYPMK dan Wakil Ketua Konsorsium Pelita Indonesia

  • Serta Host KBR - Rizal Wijaya.


Event Berita KBR - Healing bagi OYPMK

OYPMK (Orang yang Pernah Menderita Kusta) juga butuh chilling dan healing dalam proses penyembuhan sakit fisik dan mental yang dialami. Apalagi stigma negatif sudah terlanjur melekat kuat dalam diri OYPMK. Banyak orang yang mengucilkan dan menganggap sebelah mata. 


Bahkan, seperti yang dialami oleh mas Ardiansyah yang pernah dirawat di RS Makassar.  Mas Ardiansyah keluar dari rumah sakit justru merasakan diskriminasi dan dikucilkan keluarga. Tidak boleh masuk ke ruangan tertentu, bahkan harus berjarak dengan orang yang termasuk kerabat. 


Chilling dan Healing Bagi Pasien Kusta dan OYPMK


Menurut mb Dona, metode chilling dan healing yang disarankan untuk OYPMK pun sangat beragam. Tak hanya healing yang menghabiskan uang, tapi juga dengan meditasi dan terapi menulis. 


OYPMK bisa melakukan proses terapi healing dengan berwisata jika lebih nyaman, maupun metode yang lebih pribadi seperti, menulis, mediasi, sharing atau menceritakan perasaannya, atau melakukan hobinya masing-masing. Misal jika suka seni, bisa melukis atau bernyanyi. 


Healing itu dapat dilakukan di mana saja dan oleh siapa saja, termasuk OYPMK. Jadi nggak harus keluar rumah juga sudah bisa healing. Healing bisa jadi sarana untuk menemukan diri sendiri yang lebih santai dan rileks menjalani hidup. 


Menurut mb Donna Swita, ada 5 dimensi yang jadi target dari healing. Mulai dari fisik, psikis, mental, relasi maupun spiritual. Jadi harapannya, setelah healing, relasi dengan orang lain juga membaik, bahkan bisa lebih mengenali emosi yang dirasakan diri sendiri.


Healing bagi pasien kusta adalah proses yang sangat penting untuk menyembuhkan penyakit ini. Sebagian besar pasien kusta mengalami beberapa tingkat kesulitan dalam menyembuhkan penyakit ini. Namun, ada beberapa cara yang dapat membantu mereka untuk mencapai pemulihan. 


Berikut adalah beberapa cara yang dapat membantu mereka untuk mencapai pemulihan.


1. Pasien kusta harus menerima bantuan profesional. 


Pengobatan kusta biasanya dimulai dengan pengobatan medis. Dokter akan memberikan obat-obatan. Lalu, dokter dan tenaga kesehatan akan melakukan terapi yang efektif untuk membantu pasien mencapai pemulihan.


Kusta masih menjadi masalah kesehatan yang serius di seluruh dunia, pengobatan yang tepat dan dukungan sosial yang komprehensif dapat mengurangi tingkat keparahan penyakit ini.


Hal ini sangat penting karena dokter dan ahli medis akan dapat membantu pasien dalam menemukan cara dan strategi yang tepat untuk menyembuhkan penyakit ini. 


Apalagi sekarang sudah ada obat-obatan untuk orang yang menjadi support system pasien kusta agar mereka tidak ikut tertular penyakit tersebut. 


2. Menulis sebagai sarana terapi healing bagi pasien kusta


Penyakit kusta sangat menyakitkan, dan seringkali menimbulkan rasa frustasi, depresi, dan keputusasaan. Penyakit kusta ini dapat menyebabkan dampak psikologis yang signifikan pada pasien dan OYPMK. Namun, ada cara yang efektif untuk mengendalikan dampak psikologis tersebut yaitu dengan terapi menulis.


Menulis adalah cara yang efektif untuk membantu pasien kusta yang ditangani dengan benar melalui terapi healing. Cara ini dapat membantu pasien mengakses emosi dan memahami dampak yang ditimbulkan oleh penyakit mereka. 


Dengan menulis, pasien kusta dan OYPMK dapat mengungkapkan perasaan mereka mengenai dampak penyakitnya. Selain itu, mereka juga bisa mencurahkan isi hati terdalam melalui tulisan di buku diary maupun notes digital tentang apa saja yang dialami selama masa penyembuhan hingga akhirnya bisa sembuh kembali. 



Kecanggihan Teknologi Digital Bisa Membantu Pasien Kusta Healing dan Tidak Kesepian


Kusta adalah penyakit yang sangat mengerikan dan disalahpahami. Dampak psikologis dari penyakit ini dapat membuat penderitanya menjadi kesepian. 


Mereka yang menderita penyakit ini mungkin akan merasa terasing dari orang lain, karena mereka berhati-hati untuk tidak menulari orang lain dengan penyakit ini.


Menulis diary bisa menjadi cara healing terbaik (doc : pinterest)

Saat ini, teknologi digital telah mengalami perkembangan yang luar biasa. Teknologi digital telah membantu pasien kusta menjadi lebih bahagia dan lebih terhubung dengan orang lain. 


Teknologi digital telah membantu pasien kusta menjadi lebih mandiri dan lebih bisa menjaga diri mereka sendiri. 


⏩️Peran Teknologi Digital Bisa Bantu Pasien Penyakit Kusta Lebih Berdaya :


1. Teknologi digital dapat membantu pasien kusta untuk menjalankan kehidupan normal. 


Teknologi digital membuat hidup kita lebih mudah dan nyaman. Inovasi teknologi digital juga telah mengubah cara kita berinteraksi dan berbagi informasi. 


Teknologi digital dapat membuat pasien kusta melakukan kegiatan sehari-hari seperti perbankan online, belanja online, dan berbagi informasi via social media. 


Dengan teknologi digital, pasien kusta dapat tetap terhubung dengan orang lain tanpa khawatir dikucilkan. Bahkan membantu mereka untuk lebih berdaya. 


Sayangnya, OYPMK banyak yang berasal dari kalangan ekonomi bawah sehingga mereka kesulitan untuk belajar dan update informasi tentang teknologi terkini. 


Ruang diskusi di channel KBR



2. Mengurangi Stigma Negatif yang dialami Penderita Kusta (OYPMK)


Kusta adalah penyakit menular yang menyerang sistem kekebalan tubuh manusia. Penyakit ini dapat menyebabkan kesepian karena gejala dan stigma yang melekat padanya. 


Teknologi digital modern telah menawarkan solusi untuk ini. Dengan teknologi digital, pasien kusta bisa tetap terhubung dengan orang lain, meskipun mereka harus menjaga jarak fisik. 


Dengan aplikasi obrolan dan panggilan video, pasien kusta dapat tetap berinteraksi dengan keluarga, teman, dan orang lain yang peduli tentang mereka. 


Teknologi digital juga dapat membantu menghubungkan pasien kusta dengan orang lain yang memiliki masalah yang sama.


Nah, semoga artikel ini bermanfaat ya! ❤️


Sumber foto : 

Screenshot Youtube Channel KBR

Pinterest

Komentar

Postingan Populer