[Review Film] Mekah I'm Coming - Kisah Jamaah Tertipu Agen Travel Haji Abal-abal

 

rekomendasi film komedi indonesia - mekah im coming

Review Film Mekah I’m Coming


Durasi : 93 menit

Tayang perdana di tahun 2020

Rating : 8,5/10 bintang

Bisa nonton di aplikasi VIU

 

 

Sinopsis Film Mekah I’m Coming :


Hubungan Eddy (Rizky Nazar) dan Eni (Michelle Zuidith) terancam kandas karena Eni akan dijodohkan dengan saudagar kaya raya bernama Pietoyo (Dwi Sasono). Berkat saran dari ibunya (Ria Irawan), Eddy berhasil merayu orang tua Eni, Pak Soleh (Totos Rasiti) dengan mengatakan akan berangkat haji tahun ini. Faktanya, untuk mendapatkan kuota visa Haji resmi, Eddy diharuskan mengantri selama 10 tahun.


Saat Eddy galau setengah mati, hidayah datang menghampirinya. Eddy tertarik mengambil jalur kilat dari Agen Travel Haji yang sangat menjanjikan, dan dengan percaya diri, ia menjual bengkel turun-temurun tempat ia mengais rezeki.


Seluruh desa bersuka cita melepas kepergian Eddy berangkat ke tanah suci. Sesampainya di Jakarta, untuk transit, Eddy baru menyadari ternyata ia ditipu agen travel haji abal-abal.


Dalam kebimbangannya, Eddy harus menyembunyikan hal ini dari siapapun, lalu pura-pura naik haji. Eddy menunggu waktu yang tepat untuk pulang kampung agar terlihat seperti benar-benar naik haji dan bisa segera menikahi Eni. Apakah Eddy bisa menikahi Eni dan tidak ada yang mengetahui rahasianya?

 

Review Film Mekah I’m Coming :

 

Film Mekah I’m Coming sebenarnya film Indonesia yang menyentil tentang fenomena ibadah haji yang diagung-agungkan terlalu berlebihan oleh masyarakat kita. Apalagi banyak juga penipuan haji dan umroh yang memakan korban hingga ribuan jamaah. Jadi, saat film Mekah I’m Coming ini tayang di bioskop, harapannya tentu saja agar masyarakat makin waspada dengan penipuan haji dan umroh.


Di masyarakat Indonesia, jika sudah berhaji, maka seseorang akan dipanggil Bu Haji atau Hajjah. Ya, stereotype ini akan melekat seumur hidup pada orang tersebut, menganggap bahwa orang itu kaya dan terpandang. Tidak peduli apakah hajinya mabrur atau mabur. Well ya... berhaji memang jadi kewajiban dalam agama Islam. Tapi, satu kendalanya adalah antrian haji yang makin lama dari tahun ke tahun, bahkan hingga 10 tahun! Wow! O.o


Kuota haji Indonesia di setiap provinsi pun berbeda-beda. Jadi, kalau kamu daftar dari Papua mungkin akan berbeda dengan kuota dari Jakarta. Itulah alasan kenapa banyak orang yang menginginkan kuota haji secepatnya, meskipun harus dengan membayar biaya/ongkos naik haji yang jauh lebih besar. Kalau tidak salah, haji ONH Plus itu biayanya sampai 100 jutaan.Wow, banyak juga ya?


rizky nazar actor



Film Mekah I’m Coming ini berkisah tentang Eni dan Eddy yang saling jatuh cinta sejak lama. Mereka menjalin kisah cinta dengan tanpa restu orang tua Eni. Alasannya? Eddy seperti pemuda madesu alias masa depan suram.

Kalau ditanya apakah Eddy punya pekerjaan? Oh, tentu saja ada. Tapi Eddy tak mengerjakannya dengan hasil bagus. Eddy punya bengkel motor yang turun temurun diwariskan dari bapaknya. Namun, ia tidak becus mengurus motor dan mobil yang dititipkan di bengkelnya. Itu sebabnya, Eddy dianggap tak punya masa depan yang menjanjikan. Mau jadi apa kalau dia nggak punya pekerjaan yang layak untuk menikahi Eni, kekasihnya?

Eddy terkejut dengan berita bahwa Eni akan dinikahkan dengan Pietoyo, juragan yang sering menjadi rentenir juga. Pietoyo ingin Eni segera menikah dengannya. Dengan begitu, hutang bapak Eni pun lunas, rumahnya tak akan disita. Namun, Eni masih bersikukuh bahwa pilihannya untuk menikah dengan Eddy sangat tepat.

Eni pun meminta Eddy datang ke rumah bertepatan dengan kedatangan Pietoyo dan asistennya yang mengurus semua keperluannya. Mereka saling adu argumen bahwa Eni layak untuk menikah dengan Eddy, bukan dengan Pietoyo, lelaki yang bahkan tak Eni kenal sama sekali. Eni ingin menikah hanya dengan lelaki idamannya, bukan karena perjodohan.

Tak habis akal, Eddy pun menyanggupi akan menikah dengan Eni, namun ia harus melakukan ibadah haji dulu di tahun itu. 

Asisten Pietoyo bahkan meledek Eddy karena antrian visa Haji bisa sampai 10 tahun. Bagaimana bisa Eddy mengubah antrian kuota haji itu dengan sekehendak hatinya?

 

“Saya akan mendoakan kebahagiaan Eni, untuk itu saya akan berhaji tahun ini.”

“Baitullah itu kan rumah Allah, pak. Jadi yang berhak mengundang ya beliau.”

 

Eddy sudah telanjur cinta mati dan kasmaran dengan gadis pujaan hatinya. Ia pun menjual bengkel miliknya pada pemilik baru. Ibunya bahagia karena Eddy menuruti keinginannya untuk berhaji di usia muda.

 

ria irawan - mekah im coming
Mekah I'm Coming - film komedi Indonesia


Kata ibunya, siapa tahu Eddy mewarisi keberuntungan bapaknya yang bisa berhaji hanya dengan mengirim kupon undian haji. Meskipun tragedi terowongan Minna membuat Eddy menjadi yatim, karena bapaknya meninggal saat berhaji, bahkan ibunya juga kakinya sakit karena insiden Minna itu, namun ibunya sangat senang mendengar kabar Eddy akan berhaji.


        "Mas, sayang itu boleh. Tapi mbok ya halu itu jangan maksimal. Mbok diminimalisir."
“Moso ndak bisa tho, mas?”
“Indonesia itu mendapatkan kuota visa Haji dari pemerintah Arab Saudi itu cuma 221.000 per tahun dari seluruh total masyarakat muslim di Indonesia. Bayangkan gimana ngantrinya untuk mendapatkan kuota haji tersebut.” 
“Kenapa harus dibatasi?”

“Salah satu syarat rukun haji adalah wuquf di padang arafah. Dan itu wajib hukumnya. Bayangkan kalo seluruh jamaah dari seluruh dunia berkumpul di sana dan kalau ada jamaah yang keluar dari tempat tersebut itu bisa membatalkan rukun hajinya, mas.”

 

Di sinilah masalah muncul, karena ingin mewujudkan impian ibunya, Eddy sampai nekat berangkat lewat jalur ekspress. Yang nyatanya justru membuat dia kena tipu agen travel haji abal-abal. 


Di saat itulah ia bertemu dengan Fajrul, teman senasib yang sangat baik hati. Eddy dan Fajrul ditolong oleh seorang juragan toko peralatan haji. Mereka ditampung lalu dipekerjakan di toko Haji Rozak.

 

Di sinilah mereka berkenalan dengan Tutty, anak pak Rozak, pemilik toko peralatan haji. Fajrul yang naksir Tutty pun ingin mewujudkan cita-citanya menikah dengan gadis impiannya. Jadi, Fajrul justru pengin dekat dengan Tutty, dan tak mau pulang ke kampung halaman. 


Di sisi lain, Eddy makin giat bekerja, bahkan ia juga membantu Tutty saat gadis itu sedang ngevlog. Tak disangka kebohongan Eddy mulai terkuak, Eddy terpaksa pulang ke kampung karena ibunya sakit mendengar kabarnya. 


Yang lebih menyakitkan, Eddy dianggap sebagai Haji Hoax. Padahal, Eddy tak punya pilihan lain selain mengejar impiannya untuk berhaji demi menikahi Eni.

 

Lalu, bagaimana akhir kisah haji abal-abal ini?

 

Menurut saya :

 

Film Mekkah I’m Coming dimulai dengan ide sederhana tentang penipuan haji, namun bumbu komedinya sangat terasa kental. Bahkan, saya bisa melihat sisi lain Rizky Nazar yang selama ini belum pernah saya lihat di film-filmnya yang lain. Hahaha xD


Di film ini, Rizky Nazar dipasangkan lagi dengan lawan mainnya yaitu Micelle Zuidith. Ya, sejak dulu mereka bareng karena chemistrynya yang kuat. Tiap main film bareng pasti filmnya sangat laris. Ya.. nggak salah juga sih kalau produser dan sutradara milihnya artis itu lagi itu lagi... Hehe. Yaa, gimana lagi dong? Kan memang mainnya bagus. :P


Yang bikin saya terkejut itu pas nonton adegan-adegan yang ekstrim, seperti pas mobil turun dari tanjakan trus nabrak gerobak, beneran kedorong dong itu gerobaknya di jalanan yang menurun. Wogh, bener-bener deh.


Pas mobilnya rusak juga mukanya pada cemong-cemong parah banget. Wkwk. Beneran dah, astaga... ni film kalo soal kotor-kotoran nggak nanggung. Bahkan pas pak hajinya muntah, itu beneran muntah asli dong. Ya Allah, antara jijik tapi gimana gitu. Hiiyyy. Asli, beneran njijiki.


Yang saya nggak habis pikir itu pas adegan ending di tepi jurang. Itu beneran di jurang betulan ya? Sampe sound sistemnya juga dibawa-bawa. Terniat banget dah. Wkwk. Kalau soal micnya dilempar sih kurasa itu ada pake efek ya, nggak mungkin juga lempar mic sampe sejauh itu. Haha




Ada beberapa scene yang menampilkan youtuber, seperti Tutty dan seorang bocah youtuber cilik. Itu juga bikin saya kagum sih, soalnya soal kekinian kaan, film ini bener-bener kekinian. Termasuk tips-tips jualan juga diterapin, kayak motret pake kamera mahal, ada lagi live shoping yang bikin toko pak Rozak jadi makin laris.


Ada juga adegan yang ekstrim kayak gantung diri. Itu saya masih mikir-mikir, itu beneran apa pake trik kamera ya, asli itu bikin merinding juga. 


Tapi soal komedi satirenya dapet banget. Film Mekah I'm Coming ini bisa menampilkan sisi lain fenomena ibadah haji dengan stereotip masyarakat Indonesia perihal kesenjangan strata sosial. Ya, kalau kamu udah haji bakalan dipuja-puji, kan? Ini yang disentil di film ini. 


Di film Mekah I’m Coming ini ada beberapa pemain lama yang digunakan dalam film ini, seperti almarhum Ria Irawan, ada Fanny Fadhilah yang dulu main di serial lupus, ada juga yang dulu jadi pemeran bu Tedjo lho. Mantep dah. Jadi soal pemain, memang banyak banget pemain lama yang udah sering berkarya di film, baik film bioskop maupun film pendek khas festival. Tapi, kualitas actingnya patut diacungi jempol deh.


Pesan yang ingin disampaikan oleh tim film Mekah I’m Coming ini udah tersampaikan, bahwa kita nggak perlu menghakimi berlebihan pada orang yang kena tipu agen travel. Karena mereka juga nggak mau kena tipu juga. Apalagi dicap sebagai orang yang menipu, padahal di sisi lain sebenarnya merekalah yang jadi korban. Hiks :(


Label Haji Hoax sungguh bikin sakit hati sih, apalagi kalau sampai ada yang kepikiran buat bunuh diri karena malu. Duh, jangan sampe deh yaaa... Kan yang salah bukan jamaahnya yang terlalu polos dan lugu menerima penawaran badah haji dari agen travel haji abal-abal. Tapi ya namanya udah takdir, mau gimana dong ya? Huhu


Yang bikin seru, film Mekah I’m Coming ini pakai beberapa bahasa daerah terutama bahasa Betawi, bahasa Tegal, bahasa Papua dan bahasa Jawa. Oh iya, nonton film Mekah I’m Coming di aplikasi VIU.


Kalau kamu gimana? Udah nonton film Mekah I'm Coming ini? Share dong kesanmu di kolom komentar. ;)

 

Komentar

Postingan Populer